top of page

Dusun Kebosungu 1

                   Dusun Kebosungu secara administrasi terletak di desa Dlingo, Kec Dlingo, Kab Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebosungu sendiri terdiri dari dua pedukuhan yaitu kebosungu 1 dan 2 dengan masing-masing dipimpin oleh kepala dukuh yang berbeda. Pedukuhan kebosungu merupakan pedukuhan/ pedusunan paling timur di kabupaten Bantul. Oleh karena itu di sebelah timur dan selatan Pedukuhan Kebosungu 1 dan 2 sudah berbatasan dengan kabupaten Gunung Kidul.

                  Secara geografis Kebosungu merupakan dusun yang terletak di perbukitan Selatan bantul dan sebelah timur nya berbatasan dengan wilayah gunung kidul yang mana merupakan pegunungan/perbukitan kapur. Maka dari itu pedukuhan Kebosungu merupakan daerah dengan tipikal pegunungan/perbukitan kapur curam yang memberikan pemandangan alam yang memukau. Pedukuhan Kebosungu 1 dan 2 berbentuk memanjang dari utara ke selatan dan sebelah selatan yang sudah berbatasan dengan Kec Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, karena itu Kebosungu merupakan Pedukuhan paling selatan di Desa Dlingo. Dusun Kebosungu juga dikelilingi oleh Sungai Oya yang mengalir dari utara ke selatan kemudian berbelok dari timur ke barat sehingga mengalir persis mengelilingi pedukuhan kebosungu 1 dan kebosungu 2. Di sekeliling dusun pun merupakan tanah milik Perhutani baik Bantul maupun Gunung Kidul yang ditanami dengan Tanaman Kayu Jati dan Kemiri.

                  Dari sisi sejarah ada cerita dibalik nama Kebosungu itu sendiri. Ada beberapa versi memang. Yang pertama, Kebosungu berasal dari kata “Mbesungu” yakni Mbess dan wungu. Mbess artinya merembes atau munculnya mata air dari tanah dan Wungu adalah nama salah satu jenis pohon wungu. Di Kebosungu sendiri terdapat mata air yang berada di pinggir Sungai Oya yang terdapat dibawah pohon wungu. Ada pula cerita yang menyebutkan Kebosungu berasal dari kebiasaan warga pada jaman dahulu yang pergi ke pasar untuk menjual hasil bumi dari dusun. Mereka membawa barang-barangnya dengan cara ditaruh diatas kepala dengan kedua tangan diangkat diatas kepala sehingga menyerupai tandung kerbau, jika dalam bahasa jawa tanduk artinya sungu dan Kerbau itu Kebo. Maka dari itu dusun ini dinamakan Kebosungu.

                  Dengan sumber daya alam yang memadai tidak heran jika mayoritas penduduk Dusun Kebosungu merupakan Petani dan Peternak. Pertanian bisa dibilang sebagai mata pencaharian utama warga kebosungu. Dengan jenis tanaman berupa jagung dan singkong. Warga bertani masih di tanah milik Perhutani kabupaten Gunung Kidul, namun dengan izin khusus dan tidak merusak alam perhutani. Warga kebosungu juga mayoritas mempunyai hewan ternak berupa sapi dan kambing jawa. Namun beberapa tahun terakhir warga mengembangkan sektor pariwisata. dengan memanfaatkan aliran Sungai Oya, warga mencoba mengadakan River Tubing di Sungai Oya. River Tubing ialah kegiatan susur sungai dengan menggunakan Ban dan  Pelampung, para wisatawan disuguhkan keindahan alam perbukitan yang berada tepat diatas sungai oya. Ditambah dengan jeram yang menantang, membuat adrenalin wisatawan terpacu sehingga ini merupakan potensi yang bagus bagi warga Kebosungu sendiri.

bottom of page